Selesai menjalani Ibadat Umrah Wajib di musim haji tahun lepas dan bebas dari sekatan ehram, aku mengenakan kemeja t dan berseluar panjang dengan kemeja t itu aku masukkan ke dalam seluar atau "tug in" kata mat salleh. Ini adalah cara aku berpakaian sejak muda lagi.
Apa riaksi kawan-kawan sebilik dan kawan rapat semaktab yang baru dikenali dan mengenali yang menjentik minda aku?
" Hu bergaya Pak Ya. Siap "tug in" lagi."
Lalu terbedik pertanyaan dalam hatiku. Apakah warga emas seperti aku sudah tidak boleh memakai baju yang dimasukkan ke dalam seluar? Janggalkah? Apakah warga emas seperti kita semua hanya dibolehkan berkemeja lengan pendek atau panjang tetapi tidak dimasukkan ke dalam seluar?
Atau apakah kita yang berstatus haji sudah tidak boleh berpakaian seperti pakaian kita semasa bekerja di pejabat dulu?
Tidak bolehkah kita yang berstatus warga emas atau bergelar haji mengenakan seluar jean sedangkan pada aku yang penting ialah kebiasaan dan keselesaan memakai dan kelasakan materialnya , sementelah berseluar jean tidak pun mendedahkan aurat? Kan?
Pun tertanya - tanya juga, memang perlu sangat ke bila masuk ke fasa warga emas kita menukar penampilan kita dari kebiasaan kita ke cara berpakaian yang baru yang menampilkan imej warga emas yang tua, lemah dan tidak bermaya dan penampilan sebagai seorang haji yang sudah meminggirkan kehidupan duniawi?
No comments:
Post a Comment